Cerita Memilukan Seekor Kucing

Cerita ini dari sebuat situs yang berbahasa inggris dan ketika membacanya saya berpikir cerita ini sebaiknya banyak orang yang membacanya. Berhubung minimnya kemampuan saya dalam menerjemahkannya saya mohon maaf yang sebesar besarnya semoga ceritanya bisa dipahami dan diambil hikmahnya.
Di sebuah tempat di dunia ini hidup seekor kucing jelek. Semua orang di komplek tua disudut kota tahu siapa si “Jelek” itu. Jelek adalah seekor kucing jantan. Jelek hanya memiliki tiga hal untuk melanjutkan hidupnya: berjuang, makan sampah, dan cinta.

Kau tau bagaimana keadaan si Jelek ?, dia hanya memiliki satu mata, dimana mata yang lainnya hanyalah sebuah lubang menganga. Dia juga kehilangan telinga pada sisi yang sama, kaki kirinya terlihat seperti pernah mengalami luka patah yang parah, dan telah sembuh pada sudut yang tidak alami, sehingga membuatnya terlihat seakan-akan selalu seperti hendak berbelok (pincang).

Ekornya telah lama hilang, dan hanya menyisakan potongan terkecil. Si Jelek adalah kucing berbulu dengan garis abu-abu gelap, kecuali luka yang menutupi kepala, leher, dan bahkan bahunya dengan tebal, serta  koreng yang menguning. Setiap kali seseorang melihat si Jelek hanya akan ada satu reaksi yang sama dari mereka. "Kucing itu sangat JELEK!"

Semua anak-anak diperingatkan untuk tidak menyentuhnya, orang dewasa melempar batu ke arahnya, menyiramnya ketika ia mencoba datang ke rumah-rumah mereka, atau membanting pintu ketika ia tidak beranjak pergi. Jelek selalu memiliki reaksi yang sama. Jika Anda menyiramkan air padanya, ia akan berdiri di sana, basah kuyup sampai Anda menyerah dan berhenti. Jika Anda melemparkan sesuatu padanya, ia akan meringkukkan tubuh di sekitar kaki seakan memohon ampunan.

Setiap kali dia melihat anak-anak, dia akan datang berlari mengeong dengan tergila-gila dan menyundulkan kepalanya ke tangan mereka, mengemis akan cinta mereka. Jika seseorang mengangkatnya ia segera akan mulai mengisap di baju Anda, anting-anting, atau apa pun yang bisa ia temukan.

Suatu hari Jelek berusaha membagi kasih sayangnya dengan anak anjing tetangga. Tapi naas anjing-anjing ini tidak merespon baik, dan Jelek dianiaya dengan sangat parah. Dari apartemen  saya bisa mendengar jeritannya, dan saya mencoba untuk bergegas membantunya. Saya pun berusaha berlari ke arah di mana ia terbaring, tampak jelas kehidupan si Jelek yang menyedihkan hampir berakhir.
Jelek tergeletak di genangan air, kaki belakang dan punggung bawah memutar keluar dari bentuk seharusnya, tetes air mata mengalir di bulunya. Saat saya mengangkatnya dan berusaha untuk membawanya pulang, saya bisa mendengarnya mendesah dan terengah-engah, dan bisa merasakan dia tengah berjuang. "Saya pasti telah menyakitinya dengan sangat," pikir saya. Lalu saya merasakan tarikan yang saya kenal, sensasi hisapan di telinga saya.

Jelek, merasakan kesakitan yang teramat sangat, menderita dan sekarat namun ia berusaha mengisap telingaku. Saya menariknya lebih dekat, dan ia menabrak telapak tangan saya dengan kepalanya, lalu ia berbalik dan memandang dengan satu mata emasnya ke arah saya, dan saya bisa mendengar suara dengkurannya dengan jelas. Bahkan dalam rasa sakit terbesar, si kucing jelek dengan bekas luka itu berjuang untuk meminta sedikit saja kasih sayang, sedikit saja! Mungkin hanya sedetik belas kasihan dari makhluk hidup.

Pada saat itu saya pikir Jelek adalah makhluk yang paling indah yang pernah kulihat. Tak pernah sekali pun dia mencoba untuk menggigit atau mencakar saya, atau bahkan mencoba melarikan diri dari saya, atau meronta-ronta dengan cara apapun. Jelek hanya menatapku dan benar-benar percaya saya dapat menghilangkan rasa sakitnya.

Jelek meninggal dalam pelukanku sebelum sampai di rumah, tapi saya duduk dan menggendongnya untuk waktu yang lama setelah itu, berpikir tentang bagaimana satu bekas luka, sedikit cacat bisa mengubah pendapat saya tentang apa arti dari kemurnian semangat, untuk mencintai dengan penuh dan sungguh-sungguh.

Jelek mengajarkan saya banyak hal, tentang memberi dan tentang kasih sayang. Dan itu lebh berarti daripada ajaran seribu buku, kuliah, atau talk show special di TV, dan untuk itu saya akan selalu bersyukur. Jelek telah terluka di luar, tapi saya terluka di dalam, dan sudah waktunya bagi saya untuk maju dan belajar untuk mencintai sungguh-sungguh dan mendalam.
Sudah waktunya untuk member kepada semua orang yang saya saying. Banyak orang ingin menjadi kaya, lebih sukses,disukai,indah,cantik,tampan,tapi bagi saya,saya akan selalu berusaha menjadi seperti si jelek.

Yuk di Share di temen temen FB mu .......?



Sumber :topinfopost.com/2014/09/21/everyone-was-warned-not-to-touch-this-guy-did-this-is-heartbreaking

Tari Piring

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama.Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan. Tari Piring merupakan sebuah simbol masyarakat Minangkabau. Di dalam tari piring gerak dasarnya terdiri daripada langkah-langkah Silat Minangkabau atau Silek.
Sejarah
Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.
Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.
Gerakan
Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua buah piring di atas dua telapak tangan yang kemudian diayun dan diikuti oleh gerakan-gerakan tari yang cepat, dan diselingi dentingan piring atau dentingan dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan kemudian para penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring tersebut.
Tarian ini diiringi oleh alat musik Talempong dan Saluang. Kombinasi musik yang cepat dengan gerak penari yang begitu lincah membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan. Pakaian yang digunakan para penaripun haruslah pakaian yang cerah.

Baca Juga Artikel : GEBYAR LOMBA MANCING DUSUN PULOSARI

Pesona Tari Gambyong Gadis Pulosari

Tari Gambyong


Tari Gambyong merupakan tari kreasi baru dari perkembangan Tari Tayub.Biasanya tari gambyong dilakukan bersama-sama oleh beberapa penari.Unsur estetis dari tari yang dilakukan bersama-sama terletak pada garis dan gerak yang serba besar.Gerak tangan, kaki dan kepala tampak lebih indah dan ekspresif karena ditarikan bersamaan. Tarian ini semakin elok apabila penari dapat menyelaraskan gerakan dengan irama kendhang.Sebab, kendhang sering pula disebut otot tarian dan pemandu gendhing. Secara umum, Tari Gambyong terdiri atas tiga bagian, yaitu: awal, isi, dan akhir atau dalam istilah tari Jawa gaya Surakarta disebut dengan istilah maju beksan, beksan, dan mundur beksan

Sejarah

Pada mulanya tarian ini hanyalah tarian jalanan yang juga dipentaskan oleh penari jalanan yang biasa disebut dengan sebutan Tledek (Bahasa Jawa).Nama Tledek yang menarikan tarian ini adalah Gambyong, ia cukup terkenal hampir di seluruh wilayah Surakarta pada Zaman Sinuhun Paku Buwono IV ( 1788 s/d 1820).[Si Gambyong memiliki suara yang indah serta gerakan yang gemulai, sehingga ia mudah dikenal orang.[Semenjak itulah tarian yang dimainkannya dijuluki Tarian Gambyong.

Gerak Tari

Yang menjadi pusat dari keseluruhan tarian ini terletak pada gerak kaki, lengan, tubuh, dan juga kepala.Gerakan kepala dan juga tangan yang terkonsep adalah ciri khas utama tari Gambyong. Selain itu pandangan mata selalu mengiringi atau mengikuti setiap gerak tangan dengan cara memandang arah jari-jari tangan juga merupakan hal yang sangat dominan. Selain itu gerakan kaki yang begitu harmonis seirama membuat tarian gambyong indah dilihat.

Penggunaan

  • Pada awalnya, tari gambyong digunakan pada upacara ritual pertanian yang bertujuan untuk kesuburan padi dan perolehan panen yang melimpah. Dewi Padi (Dewi Sri) digambarkan sebagai penari-penari yang sedang menari.
  • Sebelum pihak keraton Mangkunegara Surakarta menata ulang dan membakukan struktur gerakannya, tarian gambyong ini adalah milik rakyat sebagai bagian upacara.
  • Kini, tari gambyong dipergunakan untuk memeriahkan acara resepsi perkawinan dan menyambut tamu-tamu kehormatan atau kenegaraan.

Ciri khusus

  • Pakaian yang digunakan bernuansa warna kuning dan warna hijau sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan.
  • Sebelum tarian dimulai, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur.
  • Teknik gerak, irama iringan tari dan pola kendhangan mampu menampilkan karakter tari yang luwes, kenes, kewes, dan tregel.

Contoh Surat Ucapan Terima Kasih

Sub Karang Taruna Mudho Tinulad
” MULAD ”
Dusun Pulosari, Jaten, Selogiri, Wonogiri
Kantor Sekretariat : Rumah Bp.Kepala Dusun Pulosari, Jaten
Web Site : www.subkarangtarunamuladpulosari.blogspot.com
                                                                                                   
          Pulosari ,  01 September 2014
Nomor             :  01/ September / MULAD /2014                             Kepada Yth :
Lampiran         :  -                                                                               Nama Donatur
Perihal             : Ucapan Terima Kasih                                               di _
                                                                                                            Tempat

 Dengan hormat
Alhamdulillah berkat karunia dan nikmat Allah SWT, akhirnya kegitan- kegiatan dalam Rangka memeriahkan Dirgahayu HUT RI Yang Ke 69  di Dusun Pulosari telah berhasil diselenggarakan dengan lancar.
Untuk itu Kami Pemuda dan Pemudi Sub Karang Taruna Mudho Tinulad Dusun Pulosari  mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur, terutama dari
Nama Donatur
Yang telah ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bentuk bantuannya, dan mudah-mudahan semuanya dicatat sebagai amal kebaikan yang memperberat timbangan amal kita di yaumil hisab kelak. Amin
Demikian surat ucapan terima kasih ini kami buat  atas nama Sub Karang Taruna Mudho Tinulad Dusun Pulosari
                         Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

                                  Ketua                                                                                   Sekretaris


Sigit Tri Wibowo                                                                    Nurulita Anggraini

Lomba Mancing Dalam Rangka Memeriahkan Dirgahayu HUT RI Ke 69

LOMBA MANCING

Dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke 69 puluhan warga maupun anak - anak yang hobi memancing ikan mengikuti lomba mancing yang digelar pihak Karang Taruna Mudho Tinulad Dusun Pulosari di tendon sungai dusun Pulosari yang  sebelumnya sudah dipersiapkan sedemikian rupa  pihak panitia.

Lomba yang memperebutkan peserta terbaik Maniak Mancing Juara 1,2,3 dan digelar mulai pukul 14.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB, Minggu (24/8/2014) ini diiringi alunan musik sehingga membuat suasana lomba makin ceria.

Berdasarkan pantauan Panitia, lomba memancing ikan lele yang dilaksanakan hanya sehari tersebut, juga diikuti peserta dari luar dusun pulosari.
Dalam lomba mancing ini, setiap peserta diharuskan memperoleh ikan lele sebanyak-banyaknya dan ikan master bertubuh paling besar sebagai juara 1 yang telah dipersiapkan panitia ,Mas Heli. 

Menurut salah satu panitia Eko Wahyudi yang juga sebagai donator tropi untuk juara 1,2,3, perlombaan memancing ikan lele ini merupakan yang pertama digelar dalam rangka memeriahkan HUT RI didesa Jaten . Dan ternyata mendapat animo besar dari masyarakat Pulosari dan sekitarnya serta mungkin merupakan salah satu hiburan alternatif setelah sekian lama menyimak aneka perlombaan 17san.



Meski lomba ini disebarkan dari mulut ke mulut, namun ternyata peminatnya begitu banyak dan saling berusaha memperoleh ikan paling banyak agar bisa menjadi salah satu pemenang. Bahkan saya juga tidak menyangka diantara peserta terdapat anak-anak serta ibu rumah tangga, ujarnya.

Selain itu panitia yang lainnya, Handoko dan Agus, mengatakan, lomba mancing ini merupakan kegiatan positif perlu dilaksanakan secara rutin pertahun atau setidaknya digelar dua tahun sekali. Perlombaan ini, paparnya, dapat pula dijadikan ajang silaturahmi sesama warga desa Jaten dan untuk menjalin keakraban para pecandu mancing yang hingga kini jumlahnya sudah banyak.

Baca Juga Artikel : KEGIATAN RELIGI PEMUDA PULOSARI

Jalan Sehat Warga Masyarakat Dusun Pulosari Dalam Rangka HUT RI Ke 69

Jalan Sehat Memperingati HUT RI Ke 69

Menyambut HUT  kemerdekaan RI ke 69 tahun, ratusan warga Dusun Pulosari Desa Jaten Kecamatan Selogiri  tumpah ruah ke jalan mengikuti kegiatan jalan santai yang digelar panitia Dusun  setempat, Minggu pagi (10/8/2014) sekitar pukul 06.30 WIB.
Didalam sambutan ujar kepada Desa Jaten , Eko Adi Suranto mengucapkan terimakasih kepada warga dusun pulosari yang sangat berantusias dalam Mengisi dan memeriahkan HUT RI dengan berbagai macam kegiatan Positif  beliau juga berpesan agar tetap menjaga kekompakan warga.
Meski hanya menempuh jarak mengitari desa itu, namun antusias dan semangat masyarakat cukup besar, terlihat banyak peserta yang ikut dan banyak yang  menggunakan busana nyleneh yang mengundang banyak perhatian warga.

Menurut Ketua Panitia HUT RI Dusun Pulosari, Sigit Tri Wibowo, pembentukan panitian dan berbagai macam perlombaan memperingati HUT RI sudah mereka persiapkan. Selain Jalan sehat ini Sebagian perlombaan sudah dilaksanakan diantaranya Lomba Voli Kaget dan lomba lomba yang lainnya.selain jalan sehat ini juga masih ada kegiatan Malam tirakatan yang akan diadakan  Sabtu(16/82014) sekitar pukul 21.00 WIB dan malam panggung hiburan Sabtu (30/8/2014)


Hias Kampung

Hias Kampung

Bulan Agustus telah tiba.Sudah menjadi agenda rutin untuk pemuda pulosari dalam mengisi Kemeriahan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia  yang ke Ke 69. Salah satu kegiatan dalam mengisi kemeriahan HUT RI Pemuda Dusun Pulosari bergotong royong rias kampung memasang umbul - umbul sepanjang jalan utama. Kegiatan yang dilaksanakan mulai jam 09.00 WIB hari Minggu (03/08/2014) yang dimulai dengan mencari bambu dikebun milik BP.Panut

Kemudian bambu diangkut ke pelataran Masjid Al Fatta untuk dibersihkan dan dipasang umbul umbul.Pemasangan umbul-umbul dimulai dari perbatasan dusun Pulosari dengan Karanganyar dan berakir perbatasan dusun Brangkulon, hingga kegiatan ini berakir selesai jam 15.45 WIB





Acara Halal Bihalal Dusun Pulosari

Halal Bihalal

Gema Takbir Berkumandang Setelah sebulan menjalankan ibadah puasa ramadhan, umat islam merayakan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri 1435 H ini. Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci.  Dan dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul Fitri. Dosa yang paling sering dilakukan manusia adalah kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian, dan saling menyakiti. Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok.Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut Halal-Bihalal. Fenomena ini adalah fenomena yang terjadi di Tanah Air, dan telah menjadi tradisi di negara-negara rumpun Melayu. Ini adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.

Hal itulah yang juga dilakukan Dusun Pulosari Desa Jaten Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri, momen  Hari Raya digunakan untuk saling bermaaf-maafan antar seluruh warga Yang diselenggarakan Sub Karangtaruna Mudho Tinulad 
Halal Bihalal Dimulai pukul 19.30 bertempat di Pelataran Masjid Al Fatta, HALAL BIHALAL yang dihadiri oleh Kepala Desa Bp. Eko Adi Suranto, segenap Tamu undangan,warga masyarakat Dusun Pulosari Dengan Mubalik Almukharom Bp. Moh Achmadi S.Ag.

  Berikut Slide Acara Halal Bihalal Warga Masyarakat Dusun Pulosari



Prilaku Hubungan Sosial dan Solidaritas Antar Teman pada Prilaku Gaya Hidup Remaja

Pada masa remaja, terdapat banyak hal baru yang terjadi, dan biasanya lebih bersifat menggairahkan, karena hal baru yang mereka alami merupakan tanda-tanda menuju kedewasaan. Dari masalah yang timbul akibat pergaulan, keingin tahuan tentang asmara dan seks, hingga masalah-masalah yang bergesekan dengan hukum dan tatanan sosial yang berlaku di sekitar remaja.Hal-hal yang terakhir ini biasanya terjadi karena banyak faktor, tetapi berdasarkan penelitian, jumlah yang terbesar adalah karena "tingginya" rasa solidaritas antar teman, pengakuan kelompok, atau ajang penunjukkan identitas diri. Masalah akan timbul pada saat remaja salah memilih arah dalam berkelompok.Banyak ahli psikologi yang menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang penuh masalah, penuh gejolak, penuh risiko (secara psikologis), over energi, dan lain sebagainya, yang disebabkan oleh aktifnya hormon-hormon tertentu. Tetapi statement yang timbul akibat pernyataan yang stereotype dengan pernyataan diatas, membuat remaja pun merasa bahwa apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan adalah suatu hal yang biasa dan wajar.Minat untuk berkelompok menjadi bagian dari proses tumbuh kembang yang remaja alami. Yang dimaksud di sini bukan sekadar kelompok biasa, melainkan sebuah kelompok yang memiliki kekhasan orientasi, nilai-nilai, norma, dan kesepakatan yang secara khusus hanya berlaku dalam kelompok tersebut. Atau yang biasa disebut geng. Biasanya kelompok semacam ini memiliki usia sebaya atau bisa juga disebut peer group.Demi kawan yang menjadi anggota kelompok ini, remaja bisa melakukan dan mengorbankan apa pun, dengan satu tujuan, Solidaritas. Geng, menjadi suatu wadah yang luar biasa apabila bisa mengarah terhadap hal yang positif. Tetapi terkadang solidaritas menjadi hal yang bersifat semu, buta dan destruktif, yang pada akhirnya merusak arti dari solidaritas itu sendiri.Demi alasan solidaritas, sebuah geng sering kali memberikan tantangan atau tekanan-tekanan kepada anggota kelompoknya (peer pressure) yang terkadang berlawanan dengan hukum atau tatanan sosial yang ada. Tekanan itu bisa saja berupa paksaan untuk menggunakan narkoba, mencium pacar, melakukan hubungan seks, melakukan penodongan, bolos sekolah, tawuran, merokok, corat-coret tembok, dan masih banyak lagi.Secara individual, remaja sering merasa tidak nyaman dalam melakukan apa yang dituntutkan pada dirinya. Namun, karena besarnya tekanan atau besarnya keinginan untuk diakui, ketidak berdayaan untuk meninggalkan kelompok, dan ketidak mampuan untuk mengatakan "tidak", membuat segala tuntutan yang diberikan kelompok secara terpaksa dilakukan. Lama kelamaan prilaku ini menjadi kebiasaan, dan melekat sebagai suatu karakter yang diwujudkan dalam berbagai prilaku negatif.Kelompok atau teman sebaya memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menentukan arah hidup remaja. Jika remaja berada dalam lingkungan pergaulan yang penuh dengan "energi negatif" seperti yang terurai di atas, segala bentuk sikap, perilaku, dan tujuan hidup remaja menjadi negatif. Sebaliknya, jika remaja berada dalam lingkungan pergaulan yang selalu menyebarkan "energi positif", yaitu sebuah kelompok yang selalu memberikan motivasi, dukungan, dan peluang untuk mengaktualisasikan diri secara positif kepada semua anggotanya, remaja juga akan memiliki sikap yang positif. Prinsipnya, perilaku kelompok itu bersifat menular.Motivasi dalam kelompok (peer motivation) adalah salah satu contoh energi yang memiliki kekuatan luar biasa, yang cenderung melatarbelakangi apa pun yang remaja lakukan. Dalam konteks motivasi yang positif, seandainya ini menjadi sebuah budaya dalam geng, barangkali tidak akan ada lagi kata-kata "kenakalan remaja" yang dialamatkan kepada remaja. Lembaga pemasyarakatan juga tidak akan lagi dipenuhi oleh penghuni berusia produktif, dan di negeri tercinta ini akan semakin banyak orang sukses berusia muda. Remaja juga tidak perlu lagi merasakan peer pressure, yang bisa membuat mereka stres.Secara teori diatas, remaja akan menjadi pribadi yang diinginkan masyarakat. Tetapi tentu saja hal ini tidak dapat hanya dibebankan pada kelompok ataupun geng yang dimiliki remaja. Karena remaja merupakan individu yang bebas dan masing-masing tentu memiliki keunikan karakter bawaan dari keluarga. Banyak faktor yang juga dapat memicu hal buruk terjadi pada remaja.Seperti yang telah diuraikan diatas, kelompok remaja merupakan sekelompok remaja dengan nilai, keinginan dan nasib yang sama. Contoh, banyak sorotan yang dilakukan publik terhadap kelompok remaja yang merupakan kumpulan anak dari keluarga broken home. Kekerasan yang telah mereka alami sejak masa kecil, trauma mendalam dari perpecahan keluarga, akan kembali menjadi pencetus kenakalan dan kebrutalan remaja.Tetapi, masa remaja memang merupakan masa dimana seseorang belajar bersosialisasi dengan sebayanya secara lebih mendalam dan dengan itu pula mereka mendapatkan jati diri dari apa yang mereka inginkan.Hingga, terlepas dari itu semua, remaja merupakan masa yang indah dalam hidup manusia, dan dalam masa yang akan datang, akan menjadikan masa remaja merupakan tempat untuk memacu landasan dalam menggapai kedewasaan.

Daftar Organisasi & Job Desckription

Daftar Kepengurusan & Job Desckription Masa Bakti 2014


Susunan Pengurus Karang Taruna " MUDHO TINULAD Adalah Sebagai Berikut:

Pelindung Karang Taruna
1. Kepada Dusun Pulosari ( Bp. H. Sudiman Hadi Siswoyo )
2. Ketua RT.01 ( Bp. Widodo )
3. Ketua RT, 02 ( Bp. Bambang Hariyanto )


Pembina Karang Taruna
1. Bp Suyatno
2. Bp. Drs. Supriyanto
3. Bp. Ach.Madi S.Ag.


Ketua Umum Karang Taruna
Sigit Tri Wibowo
 
Wakil Ketua
Yanto
Sekretaris
1. Nurulita Anggraini
2. Mayura Dwi Damayanti
Bendahara
1. Hana Nur Fadhila
2.

Sie Koordinator Humas
Sutino

Sie Humas & Puplikasi
1. Agus
2. Eko Wahyudi
3.

Sie Sosial, Kesenian
1. Riski Nugroho
2. Sischa Elsa Selvia
Sie Olah Raga
1. Suyetno
2.

Sie Rohani
Riski Nugroho

Sie Perlengkapan
1. Ferry Aditya Bayu W.
2. Bayu
Anggota
Seluruh remaja dan dewasa

JOB DESCKRIPTION KARANG TARUNA

KETUA
1.Bertanggung jawab penuh atas jalannya karang taruna
2.Memiliki hak dan wewenang penuh memutuskan keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah dan  Mufakat
3.Melindungi dan memotivasi anggota dan pengurus
4.Membuat laporan pertanggung jawaban kepada RW atas segala kegiatan yang dilaksanakan bersama    dengan sekretaris
5.Memilih dan menunjuk koordinator Sie masing-masing

WAKIL KETUA
1.Membantu ketua dalam menjalani tugasnya
2.Menggantikan ketua apabila berhalangan hadir

SEKRETARIS
1.Menyusun perihal surat-menyurat (Surat Pernyataan, perijinan, permohonan,   undangan)
2.Menyusun proposal bersama dengan ketua
3.Menyusun laporan pertanggung jawaban bersama ketua
4.Menyusun notulen
5.Membuka dan menutup rapat sebelum rapat di pimpin ketua
6.Menyusun dan mendata anggota dan pengurus karang taruna

BENDAHARA
1.Bertanggung jawab penuh atas keuangan karang taruna
2.Mengolah keuangan karang taruna
3.Menetap jumlah uang kas yang ditarik per anggota
4.Memutuskan jumlah uang yang akan dikeluarkan berdasarkan kegiatan yang   dilaksanakan bersama

SIE. HUMAS & PUBLIKASI
1.Melaksanakan perihal yang berhubungan dengan masyarakat / permohonan ijin, pemesanan barang, dll.
2.Mempublikasikan atas segala kegiatan dan pengumuman yang dilaksanakan   kepada masyarakat, anggota karang taruna
3.Menghimpunan anggota karang taruna (mempererat hubungan sesama anggota dan pengurus)
4.Mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan karang taruna

SIE. SOSIAL & ROHANI
1.Menyikapi dan menggalang kegiatan kerohanian dan social (baksos, hari-hari keagamaan)
2.Menggalakkan kegiatan kerohanian (remas, dll)

SIE. OLAHRAGA
1.Menyiapkan dan menggalang kegiatan yang berhubungan dengan olah raga

SIE KESENIAN
1. Mengembangkan hoby dan memberikan wadah untuk penyaluran dan minat dan bakat remaja

SIE. PERLENGKAPAN
1.Menyiapkan segala keperluan kegiatan sesudah dan sebelum kegiatan
2.Membantu menyiapkan kegiatan rapat apabila dilaksanakan di luar rumah warga
3.Memesan segala keperluan yang dibutuhkan dalam kegiatan

Sejarah Karang Taruna dan Arti Logo Karang Taruna

 Sejarah Karang Taruna dan Arti Logo "Karang Taruna Muda Karya"

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD /ART nya diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjREcGxaWGWu53KDJO_1qZ2p6J89vObKyQG2lK9kBncIVWMxUUlxlZ_kMampMSEHWCRu9c2-vhigICg61eZVOffqKi6a9MnpzmdkRzuibwHuv4zjUJiDfNgqSBDrg5sY6stgg5XcwDq4Q/s72-c/Karang-Taruna.jpg1.   Sekuntum bunga Teratai yang mulai mekar yang melambangkan insan remaja yang dijiwai semangat    kemasyarakatan sosial). Empat helai daun bunga di bagian bawah melambangkan keempat fungsi Karang Taruna.
2.   Dua helai pita yang terpampang di bagian atas dan bawah. Pita di bagian atas terdapat tulisan “ADHITYA KARYA MAHATVA YODHA” (“ADHITYA” berarti cerdas dan penuh pengetahuan;”KARYA” berarti pekerjaan; “MAHATVA” berarti terhorma dan berbudi luhur; dan “YODHA” berarti pejuang atau patriot). Jadi, secara keseluruhan berarti pejuang yang berkepribadian,berpengetahuan, dan terampil. Di bagian bawah bertuliskan “KARANG TARUNA INDONESIA” (“KARANG” berarti pekarangan, halaman, atau tempat; “TARUNA” berarti remaja; “INDONESIA”berarti Negara Kesatuan Republik Indonesia). Jadi, “KARANG TARUNA INDONESIA” berarti tempat atau wadah pengembangan remaja Idonesia;
3.    Sebuah lingkaran dengan bunga Teratai mekar dengan tujuh helai daun bungasebagai latar belakang, yang melambangkan Tujuh Unsur Kepribadian yang harus dimiliki Warga Karang Taruna Indonesia:
-    Taat          : takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
-    Tanggap    : penuh perhatian dan peka terhadap masalah
-    Tanggon    : kuat daya tahan fisik dan mental
-    Tandas      : tegas, pasti, tidak ragu, dan penuh pendirian
-    Tangkas    : sigap, gesit, cepat bergerak, dan dinamis
-    Terampil   : mampu berkreasi, dan berkarya praktis
-    Tulus        : sederhana, ikhlas, rela memberi, dan jujur
4.
  Lingkaran mengandung arti sebagai lambang ketahanan nasional yang berfungsi sebagai tameng / perisai.
5.  Bunga mekar yang berdaun lima helai melambangkan lingkaran kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila
1.    Putih       : kesucian, tidak tercela, dan tidak bernoda
2.    Merah    : keberanian, sabar, tenang, dan dapat mengendalikan diri, dan tekad pantang mundur
3.    Kuning   : keagungan dan keluhuran budi pekerti